Jumat, 09 Maret 2012

Pupuk



PUPUK

Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia.
Jenis
Pupuk kandang

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam.. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat. Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:
1.     Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
2.    Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bia optomal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.
Pupuk hijau

Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi. Pupuk hijau digunakan dalam:
1.     Penggunaan tanaman pagar, yaitu dengan mengembangkan sistem pertanaman lorong, dimana tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.
2.    Penggunaan tanaman penutup tanah, yaitu dengan mengembangkan tanaman yang ditanam sendiri, pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama atau tanaman yang ditanam bersamaan dengan tanaman pokok bila tanaman pokok berupa tanaman tahunan.
Kompos

Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbahorganik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma,sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Beberapa kegunaan kompos adalah:
1.     Memperbaiki struktur tanah.
2.    Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.
3.    Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
4.    Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.
5.     Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).
Humus

Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Kandungan utama dari kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.

Pupuk organik buatan
Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang diproduksi di pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu:
1.     Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
2.    Meningkatkan produktivitas tanaman.
3.    Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
4.    Menggemburkan dan menyuburkan tanah.
Pada umumnya, pupuk organik buatan digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang diberi pupuk organik tersebut.

Pupuk Anorganik/ Kimia / Buatan

Karakteristik
1. Kandungan Unsur Hara atau Analisis Pupuk
Kadar unsur hara tertentu yang dikandung pupuk jenis ini disebut dengan analisis pupuk. Jenis unsur hara yang dikandung suatu pupuk tidak dinyatakan sebagai unsur tunggal tetapi dinyatakan dalam persentase total N ( total amonium dan nitrat ), P2O5 dan K2O. Jenis pupuk yang sama belum tentu mengandung analisa yang sama. Contohnya adalah Urea ( 46 % N), SP-36 ( 36 % P2O5), KCl (60 % K2O), NPK Kuda Laut ( 15 7 8 ) dll
2. Higroskopisitas
Higroskopis adalah sifat pupuk yang berkaitan dengan potensinya atau kemampuannya untuk mengikat uap air dari udara bebas. Suatu pupuk dikatakan sangat bersifat higroskopis adalah bila ditempatkan pada tempat terbuka mudah sekali mencair. Urea adalah salah satu contoh yang bersifat higroskopis.
Sifat higroskopis ini sangat menentukan daya simpan dan penanganan penyimpanan pupuk tersebut. Misalnya pupuk yang bersifat higroskopis sebaiknya tidak disimpan terlalu lama dan harus disimpan dalam wadah yang kedap udara, bila tidak pupuk akan cepat mencair atau menggumpal dengan cepat.
3. Daya Larut
Daya larut adalah merupakan kemampuan suatu jenis pupuk untuk terlarut di dalam air. Daya larut ini akan menentukan cepat atau lambat unsur hara yang ada didalam pupuk untuk dapat diserap tanaman atau hilang karena pencucian / tercuci. Jenis pupuk dengan daya larut yang tinggi akan cepat tersedia serta mudah diserap oleh tanaman, namun juga akan mudah tercuci oleh hujan atau pengairan.
Pada umumnya pupuk yang memiliki kandungan Nitrogen yang tinggi mempunyai daya larut yang tinggi pula.
4. Reaksi Pupuk
Yang dimaksud dengan reaksi pupuk adalah bila suatu jenis pupuk diberikan pada tanah, maka pH tanah dapat berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Jenis pupuk yang menyebabkan pH tanah menurun, maka pupuk tersebut bereaksi asam terhadap tanah. Bila Jenis pupuk yang menyebabkan pH tanah naik, maka jenis pupuk tersebut bereaksi basa terhadap tanah.
Secara umum, pupuk yang beredar dipasaran, menyebabkan pH tanah turun. Artinya, reaksi tanah bersifat asam kepada pupuk yang diberikan.
5. Indek Garam (Salt Index)
Pemberian pupuk pada tanah akan meningkatkan konsentrasi atau kadar garam di dalam larutan tanah. Peningkatan kadar / konsentrasi garam dalam tanah ini akan menaikkan tekanan osmosis larutan tanah, sehingga terhadap proses penyerapan unsur hara. Larutan tanah dengan osmosis yang tinggi dapat menyebabkan larutan unsure hara tidak dapat diserap oleh tanaman, tetapi sebaliknya yakni cairan sel justru yang akan keluar dari akar atau disebut dengan plasmolisis jaringan akar. Gejala ini disebut dengan Salt injury. Ciri-cirinya daun layu, menguning dan kering seperti terbakar.
Pupuk dengan indek garam yang tinggi sangat berpotensi menyebabkan terjadinya salt injury. Pupuk yang memiliki indek garam yang tinggi harus ditempatkan lebih jauh dari perakaran tanaman dibandingkan dengan pupuk dengan indek garam rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar